Tiga Amalan yang membinasakan sesuai sabda Nabi Saw adalah: (1) kebakhilan (pelit ,kikir ) dan kerakusan yang ditaati, (2) hawa nafsu yang diikuti, dan (3) seseorang yang membanggakan diri sendiri.” (HR. Anas, Ibnu Abbas, Abu Hurairah, Abdullah bin Abi Aufa, dan Ibnu Umar . Hadits ini dinilai sebagai hadits hasan oleh syaikh Al- Albani di dalam Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahihah, No. 1802)
1. Tiga Amalan yang membinasakan yaitu sikap bakhil yang dipatuhinya
Tiga Amalan yang dapat membinasakan kita tadi pertama adalah sikap bakhil yang dipatuhinya disini kita teringat dengan cerita qarun yang menumpuk hartanya dimana pada awalnya seorang Qarun mungkin berpikir bahwa menghitung-hitung harta, menumpuknya juga tidak membagikan dengan siapapun sebagai langkah tepat menuju kebahagiaan. Namun, apa yang terjadi, Qarun justru ditelan bumi beserta hartnya, karena kekikirannya dan rasa sayangnya terhadapa harta bendanya.
Tidak hanya sampai pada kekikiran semata, namun sifat yang seperti itu, juga akan mengundang datangnya sifat lain yang juga akan membinasakan, yakni kesombongan, merasa bahwa apa yang telah dicapai hasil kerja keras dan jerih payahnya selama ini kita lupa bahwa semua itu adalah atas campur tangan Allah Azza wajalla dan atas ridhoNya lah kita bisa mencapai itu semua.
Oleh karena itu, tiga Amalan yang dapat membinasakan kita tadi dapat kita cegah dengan mengikuti perintah Allah Swt untuk gemar bersedekah baik dalam kondisi lapang dan sempit. Dan mengamalkan perintah sedekah yang dapat membantu diri kita terbebas dari penyakit kikir alias bakhil yang Allah kategorikan sebagai bukti ketaqwaan seorang hamba.
Hal sesuai dengan Firman Allah SWT di bawah ini : “Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, yaitu : orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Ali Imran Ayat : 133-134)
Dengan demikian, kita selalu berusaha mengamalkan segala perintahNya untuk berzakat, sedekah dan membantu sesama, jauhilah bakhil alias kikir, karena itu bukan jalan keselamatan, sebaliknya justru jalan cepat menuju kebinasaan, Na’udzubillah min dzalik.
2. Hawa Nafsu yang Diikutinya
Dalam masalah hawa nafsu, Ali bin Abi Thalib berkata : Barang siapa yang dikuasai oleh hawa nafsunya, dia telah sesat. Hal inilah yang dialami oleh putra nabi yang pertama Adam alaihissalam yaitu Qabil, yang tega membunuh saudaranya demi mendapatkan pasangan yang diinginkan hatinya, meski itu melanggar syariat yang berlaku kala itu. Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, Maka jadilah dia seorang di antara orang-orang yang merugi.
Hal ini Allah SWT terangkan dalam Firman Nya di bawah ini : “Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi.” (QS. Al Ma’idah Ayat : 30)
Oleh karena itu, jangan sekali-kali mengikuti hawa nafsu. Karena hal itu akan sangat membahayakan kehidupan kita. Mengingat betapa bahanya hawa nafsu bila sudah merasuki manusia, maka Sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib berkata : Barang siapa yang mengikuti hawa nafsunya, maka hawa nafsunya itu akan membutakannya, menulikannya, menghinakannya dan menyesatkannya
3. Kekaguman Akan Diri Sendiri (Kesombongan, congkak, takabbur , ujub dll)
Selanjutnya tiga amalan yang membinasakan tadi adalah Sifat sombong dan membanggakan diri, ini merupakan sifat yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Sebagaimana Firman Nya dalam ayat di bawah ini : “Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman Ayat :18)
Atas dasar pertimbangan itu, maka qutbul ilim (rajanya ilmu) Imam Al- Ghazali mengatakan bahwa : orang yang memiliki karakter sombong disebut sebagai pribadi yang mengalami penyakit mental dan jiwa. Sekanjutnya beliau juga mengatakan, bahwa orang yang demikian itu : pada sisi Allah Ta’ala adalah terkutuk dan sangat dimurkai Allah.
Sampai-sampai siapapun yang di dalam hatinya terdapat setitik kesombongan, maka pintu surga akan tertutup baginya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW :
“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau sebesar biji sawi. Ada seseorang yang bertanya, Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus ? Beliau menjawab, Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim No. 91)
Tidak hanya sampai di situ, Rasulullah SAW selanjutnya juga bersabda sbb : “Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka ? Mereka semua adalah orang-orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabbur (sombong).” (HR. Bukhari No. 4918 dan Muslim No. 2853).
Untuk itu, jauhilah sifat Fir’aun, Abu Jahal dan Abu Lahab yang akan membinasakan itu. Sebab, jika dibiarkan kita akan kehilangan akal sehat dan jati diri sebagai hamba Allah. Berkaitan dengan hal itu, Sayyidina Ali berkata : Seburuk-buruk bencana bagi akal adalah kesombongan.
Semoga hidup kita semakin tawadzu’, mampu mengendalikan hawa nafsu, dan yang lebih penting pandai-pandailah berbagi dengan sesama meski hanya sekedar senyuman, karena senyum yg tulus itu juga sedekah , syukur – syukur kita dapat membantu sesame dengan membuat perut saudara muslim kita kenyang sehingga ada tenaga untuk beribadah kpd Allah Swt.
Oleh : M Syaipul Khobir (Wali Asrama Insan Mandiri Cibubur)
Kunjungi Juga : SD Silaturahim Islamic School