Praktikum Sederhana Uji Kandungan Vitamin C Siswa Kelas IX SMP IT Insan Mandiri Cibubur
Siswa SMP IT Insan Mandiri Cibubur baru-baru ini mengadakan praktikum uji kandungan vitamin C pada makanan dengan menggunakan bahan iodine atau betadine. Kegiatan ini dilakukan di Laboratorium Biologi Insan Mandiri Cibubur dan di dampingi oleh Guru Biologi Bapak Muhammad Qumaedi. Praktikum ini bertujuan untuk menguji kandungan vitamin C pada berbagai jenis makanan dan minuman.
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah dengan menggunakan larutan betadine sebagai indikator. Jika larutan betadine ditetesi pada larutan yang mengandung vitamin C, maka betadine akan berubah warna menjadi jernih. Semakin banyak jumlah tetesan larutan vitamin C yang dibutuhkan untuk menjernihkan betadine, semakin sedikit kandungan vitamin C pada bahan makanan dan minuman tersebut.
Dalam penelitian sederhana ini, mereka menggunakan sampel berbagai jenis makanan seperti jeruk nipis, tomat, wortel, bengkoang, dan mentimun. Sebagai kontrol, digunakan tablet vitamin C 500gr yang dilarutkan dalam 10 ml air. Sebagai indikator, digunakan larutan betadine yang mengandung povidone iodine 10% yang setara dengan iodine 1%. Iodine ini menjadi indikator karena reaksi antara asam askorbat dalam vitamin C dan iodin akan menghilangkan warna dari iodine.
Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah perubahan warna dan jumlah tetesan larutan sampel. Semakin sedikit jumlah tetesan larutan sampel menunjukkan semakin tinggi kandungan vitamin C dalam sampel tersebut. Dari percobaan ini didapatkan kesimpulan bahwa kandungan vitamin C tertinggi berturut-turut adalah pada jeruk nipis, tomat, wortel, dan mentimun. Bengkoang menunjukkan uji negative kandungan.
Dari eksperimen yang dilakukan oleh siswa SMP IT Insan Mandiri Cibubur, ternyata ketiga bahan makanan yang diuji mengandung vitamin C, karena dapat menjernihkan larutan betadine. Dengan urutan kandungan vitamin C yang terbanyak adalah You C 1000, kemudian jeruk segar, dan serbuk cabe rawit.
Proses pembelajaran ini menekankan pada pemberian pengalaman langsung. Dari eksperimen yang dilakukan, siswa dapat membuktikan bahwa cabe mengandung vitamin C. Hal ini duharapkan dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari ilmu biologi dan kesehatan. Â Selain itu, siswa juga dapat memahami pentingnya vitamin C dalam menjaga kesehatan tubuh.
Dalam penelitian yang mereka lakukan juga meneliti pengaruh pemanasan terhadap kandungan vitamin C dalam sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanasan dapat mengurangi kandungan vitamin C dalam sampel. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dalam keadaan segar atau mentah untuk memperoleh manfaat yang maksimal.
Dalam kesimpulannya, praktikum uji kandungan vitamin C pada makanan dengan menggunakan bahan iodine atau betadine merupakan metode yang sederhana dan efektif untuk menguji kandungan vitamin C pada berbagai jenis makanan dan minuman.
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa jeruk nipis, tomat, wortel, dan mentimun merupakan sumber vitamin C yang baik. Selain itu, praktikum ini juga dapat meningkatkan minat siswa dalam mempelajari ilmu biologi dan kesehatan.
Praktikum Sederhana Uji Kandungan Vitamin C Siswa Kelas IX SMP IT Insan Mandiri Cibubur
Oleh: Ngatijo (Humas YPSJ)