You are currently viewing ORANGTUANYA ROBOT EMANG ADA?
orangtuanya robot emang ada

ORANGTUANYA ROBOT EMANG ADA?

Orangtuanya robot emang ada? Sebelum menjawab hal itu ada pertanyaan lain yang harus di jawab. “Apa itu orangtuanya manusia? Memangnya selama ini kami menjadi orangtuanya apa?”. Pertanyaan itu selalu ada setiap kali saya melakukan workshop BAHAGIA MENJADI ORANGTUANYA MANUSIA. Dan jawaban saya selalu sama, membuat mereka yang terhenyak dan berpikir sebentar.

Saya hanya khawatir, kita sebagai orangtua memandang anak-anaknya sebagai robot-robot. Siap menerima perintah, menuruti apapun instruksi tanpa membantah. Tidak mempunyai inisiatif dan tanpa kreativitas. Anak kita seperti malaikat putih tanpa cacat dan salah. Tidak pernah membangkang, apalagi sampai berantem dengan teman-temannya. Anak kita seperti ‘human robot’ yang sudah lulus tes produksi.

Orangtuanya manusia adalah kembali memandang anak kita sebagai manusia yang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik dan psikis. Pastilah banyak masalah yang terjadi berkaitan dengan pengetahuan anak kita terhadap lingkungannya. Bayangkan, diri anak kita berkembang dan lingkungannyapun berkembang pesat. Penyesuaian antara keduanya, pasti menimbulkan banyak potensi konflik. Itulah kehidupan sebenarnya kala orangtua dikarunia satu bahkan lebih anak.

Menjadi orangtua memang gambang-gampang susah. Namun secara sederhana agar tidak menjadi orangtunya robot, orangtua harus menguasai tiga hal saja cukup;

  1. Pertama, orangtua harus mempunyai paradigma yang benar tentang mendidik anaknya. Saya banyak sekali menemui paradigma orangtua masih terbawa oleh konsep-konsep usang dari orangtuanya dulu, padahal zaman sudah berubah.
  2. Orangtua harus mampu menerapkan pola asuh dalam mendidik sesuai usia perkembangan anak. Betapa sering terjadi masalah yang terjadi antara orangtua dan anak disebabkan orangtua yang belum mengetahui cara berkomunikasi atau ‘masuk dalam dunia anak’.
  3. Orangtua harus mengetahui cara memunculkan bakat dan memantik minat anaknya. Betapa banyak anak kita sampai menginjak usia remaja belum mengetahui bakatnya apa. Tidak fokus dan akhirnya tidak mampu menarik bakat dan minatnya ke dalam profesi yang digelutinya nanti.

Memang masih banyak ‘orangtuanya robot’, namun menjadi orangtuanya manusia bukan khayalan. Pelajari tiga hal, yaitu PARADIGMA, POLA ASUH, BAKAT DAN MINAT.

Oleh : Munif Chatib (Penulis Buku Best Seller GURUNYA MANUSIA)

 

Berikan nilai atau rating berita/artikel di atas!!
[Total: 0 Average: 0]

Leave a Reply