Mengolah sampah plastik itu dapat di lakukan dengan berbagai cara dan kreativitas seperti ecobric, pernak-pernik, bahan bangunan, furniture dan sebagainya.
Sampah plastik ada dimana-mana. Di pinggir-pinggir jalan, di dalam sungai, dan di dalam lautan. Sampah plastik adalah sampah yang tidak bisa diuraikan dan akan bertahan sampai ratusan tahun sehingga mencemari lingkungan kita. Plastik yang mengandung logam berat dan bahan kimia berbahaya akan menjadi partikel-partikel kecil dan masuk ke dalam tanah, air dan lautan kemudian dikonsumsi oleh hewan dan juga manusia. Sehingga meracuni tubuh, mencemari lingkungan dan bahkan menjadi racun, penyakit serta polusi bagi lingkungan dan bumi kita.
Menurut data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, jumlah total sampah plastik di Indonesia pada tahun 2019 diperkirakan mencapai 9,52 juta ton atau 14% dari total sampah yang ada yaitu sebesar 68 juta ton.
Nah hal itulah yang kemudian memunculkan ide Siswa-siswa SMA IT Insan Mandiri Cibubur Kelas X dan XI IPS untuk memanfaatkan sampah-sampah plastik menjadi bahan yang bermanfaat yang disebut Ecobrick. Dengan tujuan untuk mengurangi dampak buruk sampah plastik di seluruh dunia.
Ecobrick ini mengajak masyarakat dan siswa yang sehari-hari menaggunakan sampah plastik untuk mendaur ulang menjadi material yang bermanfaat dengan cara memotong-motong plastik menjadi partikel kecil kemudian memasukkannya ke dalam botol-botol plastik bekas sambil ditekan-tekan hingga padat dan penuh. Kemudian botol-botol bekas yang sudah terisi penuh dengan plastik, digabungkan menjadi berbagai model seperti meja dan kursi sesuai dengan kreatifitas dan ide setiap siswa.
Sebagai guru Ekonomi dan Kewirausahaan saya mencoba memantik siswa untuk peduli terhadap lingkungan dan bisa mengkreasikan sampah menjadi sesuatu barang yang memiliki nilai seni, manfaat dan memiliki nilai jual sehingga dapat ikut andil dalam memajukan perekonomian bangsa. Dan Alhamdulillah siswa-siwa SMA IMC sangat antusias dan semangat dalam melakukan project ini.
Mereka mengumpulkan sampah-sampah plastik baik yang mereka hasilkan sendiri maupun masyarakat kemudian mendaur ulang dan mengkreasikannya menjadi aneka kursi dengan berbagai bentuk dan meja. Dan sampai saat ini meja kursi ecobrick tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan di ruang guru untuk tempat duduk tamu. Dimana nantinya untuk program jangka panjang ecobrick hasil karya mereka akan mereka jual-belikan secara online.
Dari pembelajaran ini siswa juga dapat belajar satu hal bahwa dengan ecobrick ini mereka menemukan solusi untuk mengurangi dampak sampah plastik, dan yang lebih penting adalah mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah. Disini saya merasa bangga, karena di sekolah ini siswa-siswa tidak hanya terasah akademiknya semat
a namun yang lebih penting adalah kemampuan afektif dan psikomotoriknya berkembang. Karena belajar tidak harus selalu dari buku, melainkan bisa pula dari lingkungan sosial dan alam sekitarnya. Itul
ah nantinya yang akan terus terekam di dalam long term memory anak. Semangat terus belajar anak-anakku..,dan jadilah Bintang, sukses dunia-akhirat. Aamiin.
Oleh : Neni Riana – Guru Ekonomi SMAIT IMC