Meletakan How dalam pendidikan pada artikel saya sebelumnya itu sedikit dijelaskan dalam judul Memahami HOW untuk Ekonomi. Bahwa semua element yang terlibat dalam dunia pendidikan, baik itu dari security, office boy, teachers, management and anymore harus mampu membangun atau menginovasi diri untuk kemajuan dalam keterampilan ataupun pengetahuan. Karena dari kedua sisi inilah setidaknya pendidikan mampu mengupgrade para pembelajar untuk menghadapi kehidupan dijamannya.
Dalam hal mengupgrade pengetahuan dan keterampilan tentunya para pendiri pendidikan seyogyanya memberikan pelatihan atau pembelajaran yang nantinya akan mampu memberikan pelayanan pendidikan terbaik untuk para pembelajar disekolahnya. Yang ideal pada pelatihan atau pembelajaran ini haruslah disesuaikan dengan kemampuan atau bakat serta kebutuhan yang dibutuhkan untuk membangun Pendidikan.
Contoh menarik yang saya dapatkan ketika saya mengunjungi Bale Seni Barli, empatnya di Bandung Jawa Barat. Saya melihat disana bagaimana para pengajar di desain untuk tahu how nya dalam memahami dan mengaplikasikan keterampilan budaya lokal. Khususnya sunda dengan ciri khasnya yaitu angklung, disana bukan hanya diberikan pelajaran dasarnya saja akan tetapi lebih dalam bagaimana keterampilan memainkan alat musik angklung. Sehingga bisa diterapkan ke semua jenjang baik itu untuk jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas maupun sekolah tingkat tinggi seperti universitas atau yang lainnya.
Gaya keterampilan itulah yang diterapkan dari segi pelatihannya, sehingga banyak sekali wisatawan lokal maupun internasional tertarik dengan strategy mengajarnya, literasi dalam menyampaikan keterampilannya, sampai body language yang terbilang unik dalam membawakan suasana sehingga menjadi asyik dan menyenangkan.
Saya sempat berpikir jika setiap pengajar tahu how dalam pendidikan dan mampu membuat how nya ini berjalan sesuai dengan pencapaian yang diinginkan oleh pengajar. Baik itu dari sisi keterampilan atau sisi pengatahuannya maka ketika pembelajaran dimulai tidak ada kata bagi para pelajar untuk tidak bisa melakukannya, karena pengajar tersebut sudah dibekali, sudah dipersiapkan dari strategy mengajarnya, literasi dalam menyampaikan keterampilannya, sampai body language yang akan digunakannya pada saat pembelajaran berlangsung, dan tentunya perlu juga di dukung dari ketersediaan sarana dan prasana yang memadai untuk keberlangsungan pembelajaran.
Meletakan How dalam pendidikan
Oleh: Derri Maulana (Guru TIK SMPIT-SMAIT Insan Mandiri Cibubur)