You are currently viewing JANGAN SEGAN-SEGAN BERKORBAN
jangan segan-segan berkorban mohammad kurnia

JANGAN SEGAN-SEGAN BERKORBAN

Jangan segan-segan berkorban, sebelumnya kita simak percapakan di bawah ini:

Bapak Karno                 :“Assalamu’alaikum, Pak Rohman.”

Bapak Rohman              : “’Alaikumussalam, Pak Karno.”

Bapak Karno                 : “Apa kabar Pak? Mudah-mudahan sehat selalu bersama keluarga.”

Bapak Rohman              : “Alhamdulillah sehat dan terima kasih ucapan dari Bapak.”

Bapak Karno                 : “Begini Pak, Yayasan akan mengangkat beberapa guru tetap.  Salah satunya adalah Bapak yang diusulkan dari sekolah karena dinilai bagus dari kinerjanya.  Apakah Bapak bersedia?”

Bapak Rohman              : “Sebelumnya mohon maaf Pak, saya belum bersedia. Setahu saya bila jadi guru/karyawan tetap, maka mau tidak mau, suka tidak suka harus terikat dengan aturan yayasan.  Bahkan, tenaga dan waktu saya diminta untuk mengerjakan seluruh tugas sekolah. Boleh dibilang kerja bakti.  Sudah mengorbankan tenaga dan waktu, tetapi penghasilan tetap kecil, tidak sebanding dengan yang saya berikan.”

Bapak Karno                 : “Oh, seperti itu pandangan Bapak?” (Tercengang)

Percakapan di atas antara seorang kepala sekolah dengan salah satu guru itu pernah penulis dengar dan alami.  Masih banyak guru/karyawan di sekolah swasta yang merasa belum puas dan masih kekurangan dengan keberadaan yayasan yang menyelenggarakan pendidikan di tempat kerjanya.  Bahkan, kalau boleh meminjam istilah, sekolah tempat dia bekerja masih dinomorduakan.

Dalam glosarium bekerja adalah melakukan kegiatan/pekerjaan paling sedikit satu jam berturut-turut selama seminggu yang lalu dengan maksud untuk memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan.   Dari makna yang tesurat pada glosarium tersebut, bekerja untuk memperoleh pendapatan.  Bahkan, secara umum bekerja itu memiliki tujuan menyenangkan dan bermanfaat bagi orang lain, mencari gaji besar, mencari posisi yang bagus, mengisi waktu luang, serta memenuhi passion.

Hakikat bekerja sesungguhnya adalah ibadah.  Bekerja adalah bagian dari kita beribadah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala sebagaimana firman-Nya,

“Katakanlah:  Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam.” (Al An am:162)

Kalau kita bekerja seperti pada umumnya orang ingin mencari gaji yang besar adalah hal yang keliru.  Passion adalah sesuatu yang tidak pernah kita bosan untuk melakukannya. Passion adalah segala hal yang kita korbankan untuk mencapai suatu tujuan. Passion adalah sesuatu yang dikerjakan dengan ikhlas, tanpa paksaan dan suatu bentuk panggilan dari alam bawah sadar seseorang. Passion tidak memikirkan untung dan rugi.

Inilah yang diinginkan Allah kepada hamba-Nya.  Bekerja menjadi sebuah passion bagi kita.  Tempat kita bekerja saat inilah sebagai wasilah atau penghubung ibadah kepada Allah.  Di mana pun tempat kerja pasti berbeda nilai dan suasana.  Ada yang tidak cocok dengan rekan, bentrok dengan atasan, diprotes bawahan itulah bagian dinamika kerja.

Sudah seberapa besar pengorbanan kita untuk YPSJ?

Berbicara besarnya pengorbanan pasti ada indikatornya.  Setiap personal punya peran yang penting dan berbeda  dalam bekerja pada yayasan, sekalipun hanya seorang tukang kebun.  Semua saling mengait dan saling menjalin hubungan dalam proses besarnya sebuah yayasan.  Tidaklah berarti yayasan bilamana tidak ada guru/karyawan.  Tidaklah berarti sekolah bilamana tidak ada murid, begitu juga sebaliknya.  Maka sudah sepatutnya kita menjadi kesatuan yang bekerja sama membesarkan yayasan.  Besarnya yayasan mencerminkan besarnya orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Mari kita fokuskan diri kita untuk bekerja dengan penuh passion ibadah.  Insya Allah apa saja yang kita korbankan (tenaga,waktu, ide/gagasan)  untuk yayasan menjadi keberkahan   dan dicatat sebagai amalan baik bagi kita.

Selamat Milad ke-8 Yayasanku! Yayasan Pendidikan Silatrurahim Jatikarya. Jangan segan-segan berkorban

Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala menjaga dan memelihara kita.  Aamiin ya robbal alamiin.

oleh: MOHAMMAD KURNIA, GURU SMPIT INSAN MANDIRI CIBUBUR

 

Kunjungi Juga : silaturahimislamicschool.sch.id