Guru adalah senin tak tergantikan karena sejatinya guru itu adalah seni mendidik dengan hati yang tak mampu di ganti dengan teknologi.
Menjadi Guru bukan tentang pekerjaan yang ketika kita menyelesaikannya selesai sudah pekerjaan kita. Tapi menjadi Guru adalah pengabdian dan panggilan jiwa untuk ikut serta dalam membangun bangsa melalui pendidikan. Di era modern saat ini Guru sangat dituntut untuk lebih kreatif dalam pembelajaran karena diera modern banyak sekali aplikasi pembelajaran yang menawarkan penyampaian materi yang mungkin lebih menarik.
Guru diera sekarang juga dihadapkan dengan krisis akhlak perserta didiknya, tidak jarang saya medengar dari media elektronik maupun media online kasus seorang Guru yang perlakukan tidak sopan oleh muridnya, dilecehkan bahkan ada juga kasus seorang Guru yang dianiaya oleh muridnya. Belum lagi banyak kejadian orang tua murid yang melaporkan seorang Guru ke pihak yang berwajib karena tak terima anaknya ditegur maupun dihukum karena kesalahannya.
Kejadian ini sungguh sangat memprihatinkan, tapi inilah seni menjadi seorang Guru yang harus mempunyai kesabaran tanpa batas dan kebesaran hati untuk terus berjuang dalam dunia pendidikan.
Ditengah pandemi Corona yang melanda Dunia dan khususnya Indonesia, banyak sektor yang terkena dampak dari pandemi Corona, tidak terkecuali sektor pendidikan. Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan terpaksa harus meliburkan siswa dari jenjang SD hingga perguruan tinggi dan mengganti kegiatan belajar dikelas menjadi pembelajaran online/daring agar peserta didik tetap mendapatkan hak belajar dan aman dari ancaman terpapar virus Corona. Peserta didik dihimbau untuk tetap dirumah dan belajar dari rumah.
Namun ditengah proses belajar yang berbasis online banyak sekali cerita unik pasal para orang tua yang biasanya sibuk bekerja dan kurang memperhatikan anakanya akhirnya harus fokus menemani dan sekaligus mengawasi anaknya belajar.
Setelah dua pekan proses belajar dirumah berjalan banyak orang tua siswa menceritakan kalau mereka kewalahan dalam menemani anaknya belajar karena susahnya mengarahkan anaknya untuk belajar. Ada pula orang tua yang mengeluhkan kalau anaknya lebih suka bermain game online daripada belajar online. selain itu ada juga orang tua komentar kalau peran Guru sekarang terasa sekali, orang tua hanya mengarahkan satu orang anak saja sudah kewalahan apalagi Guru di sekolah yang harus mendidik dan membimbing siswa satu kelas.
Dari itu kita sadar bahawa betapa pentingnya peran seorang Guru yang tidak hanya menyampikan materi namun juga sabar dalam membimbing peserta didik. Mengajarkan akhlak kepada peserta didik dengan sepenuh hati tanpa membedakan peserta didik dalam segi kemampuan maupun dari segi sikap siswa. Menjadi Guru adalah seni tingkat tinggi karena untuk menjadi Guru sejati tidak hanya membutuhkan kemampuan penguasaan materi namun juga membutuhkan hati yang tulus untuk mengabdi membangun bangsa melalui pendidikan.
Menjadi Guru adalah seni yang tak tergantikan sampai kapanpun meskipun modernisasi zaman sangat cepat. Karena menjadi Guru adalah seni mendidik dengan hati.
Oleh : Muhammad Qumaedi – Guru Biologi SMA IT Insan Mandiri Cibubur
Kunjungi Website Sekolad Dasar Silaturahim Islamic School di Sini