Drg. Carissa Grani masuk islam corona membawanya masuk islam. Ada yang menarik di acara Sahur Bersama Tokoh RASIL Edisi Sabtu 16 April 2021 lalu. Nara sumber yang dihadirkan bernama drg. Carissa Gani, dokter yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta ini resmi memeluk agama Islam setahun yang lalu. Sesaat setelah disiarkan channel youtube RASIL, banyak berita portal nasional yang memberitakan kembali rekaman wawancaranya.
Terlahir dari keluarga nasrani yang taat, dokter Carissa Grani tak pernah menyangka akan mendapat hidayah memeluk agama Islam. Drg. Carissa Grani masuk islam dilatarbelakangi awal mula corona masuk ke Indonesia. Saat itu, pemerintah menganjurkan semua orang untuk memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
https://www.insanmandiri.sch.id/pendaftaran
Dokter Carissa berfikir semua yang dianjurkan untuk menghindari virus corona tersebut seperti melihat sosok seorang muslimah. Wanita muslim yang berhijab terutama yang memakai niqob (cadar) juga tidak pernah mau bersentuhan tangan dengan lawan jenis. Muslim juga minimal lima kali sehari wudhu yang artinya menjaga kebersihan tubuh. Fakta-fakta tersebut yang membuat dokter Carissa mempelajari lebih lanjut tentang Islam. Sampai akhirnya, memutuskan bersyahadat pada tanggal 15 Maret 2020.
Sudah menjadi sunatulloh, setiap hamba akan diuji keimanannya demikian pula dokter Carissa. Setelah menjadi muallaf bukan perkara mudah baginya untuk menunjukkan identitasnya sebagai muslimah. Belum lagi, statusnya sebagai seorang istri dari suami dan juga keluarga besar yang aktivis gereja. Jika di rumah, sholat dan puasa dilakukan secara diam-diam. Namun, semua itu dilakukan dengan ikhlas dan memang pertolongan Allah selalu datang di saat yang genting.
Qodarulloh suatu ketika suami dan keluarga besar akhirnya mengetahui drg. Carissa Grani masuk islam. Respon suami mulai dari amarah, ancaman, fitnah, sampai berujung dengan kekerasan kerap diterima oleh dokter Carissa. Namun, berkat dukungan dari Muallaf Centre terutama ustadzah Irene, keimanan dokter Carissa justru semakin kokoh. Di saat teror dari keluarga besar kepada dokter Carissa, justru Allah Subhanahu Wata’ala semakin menampakkan pertolongannya.
Alhamdulillah, meskipun akhirnya harus berpisah dengan suami karena berbeda keyakinan banyak hal yang disyukuri oleh dokter Carissa. Perceraian akhirnya dilakukan dengan cara damai dan hak asuh anak diserahkan ke dokter Carissa. Semua kemudahan itu, dimaknai dokter Carissa sebagai bentuk pertolongan dari Allah Azza Wa Jalla. Perjalanan ke depan memang tidak menjanjikan kemudahan, tapi dengan selalu mengondisikan diri untuk pasrah kepada Allah dokter Carissa yakin semua bisa dilalui insyaallah. Hasbunallah wa Ni’mal Wakil Ni’mal Maula Wani’mannashir yang artinya cukuplah bagi kami Allah, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami.