You are currently viewing Belajar Saling Menghormati dan Menghargai
belajar saling menghargai

Belajar Saling Menghormati dan Menghargai

Belajar saling menghormati dan menghargai adalah perintah Allah SWT sesuai yang tertuang dalam Qu’ran surat Al-Qasas ayat 77 , yang berbunyi:

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِن كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِين

Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang  yang berbuat kerusakan. (QS : Al-Qasas : 77).

Salah satu kecenderungan dan kebiasaan orang beriman adalah selalu ingin berbuat baik kepada orang lain, baik memiliki hubungan kekerabatan atau tidak dan yang dikenal maupun tidak dikenal. Orang beriman selalu ingin berbuat baik karena itu merupakan salah satu cara dalam bersyukur kepada Allah Swt atas kebaikan-kebaikan yang diberikan kepadanya :

Dalam Islam, sikap menghargai orang lain merupakan identitas seorang Muslim sejati. Seorang yang mengakui dirinya Muslim ‘wajib’ mampu menghargai orang lain. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : “Tidak termasuk golongan umatku orang yang tidak menghormati mereka yang lebih tua dan tidak mengasihi mereka yang lebih muda darinya, serta tidak mengetahui hak-hak orang berilmu.” (HR. Ahmad)

Menghargai hasil karya orang lain merupakan salah satu upaya membina keserasian dan kerukunan hidup antarmanusia agar terwujud suatu kehidupan masyarakat yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat dan derajat seseorang sebagai umat manusia.

Menumbuhkan sikap menghargai hasil karya orang lain merupakan sikap yang terpuji karena hasil karya tersebut merupakan pencerminan pribadi penciptanya sebagai manusia yang ingin dihargai. Kecenderungan manusia secara alamiah adalah keinginan untuk mendapat tanggapan atau penghargaan atas apa yang dilakukannya. Kebutuhan untuk menuangkan ekspresi diri secara positif telah mendorong setiap orang untuk terus menghasilkan karya terbaik demi kebaikan dirinya dan orang lain.

Oleh karena itu, hasil karya yang kreatif berguna bagi kemaslahatan orang banyak sudah selayaknya memperoleh penghargaan yang positif.

Menghormati dan menghargai hasil karya orang lain harus dilakukan tanpa memandang derajat, status, warna kulit, dan pekerjaan orang tersebut karena hasil karya merupakan pencerminan dari pribadi seseorang sehingga kita harus senantiasa belajar saling menghormati. Berkarya artinya melakukan dan mengerjakan sesuatu sampai menghasilkan sesuatu yang menimbulkan kegunaan yang bermanfaat dan berarti bagi semua orang.

Karya tersebut dapat berupa benda, jasa, dan yang lainnya. Islam mengajarkan agar saling menghargai satu sama lain. Sikap menghargai terhadap orang lain tentu didasari oleh jiwa yang santun atau al hilmu yang dapat menumbuhkan sikap menghargai orang.

Kemampuan tersebut harus dilatih lebih dahulu untuk mendidik jiwa manusia sehingga mampu bersikap penyantun. Misalkan, ketika bersama-sama menghadapi persoalan tertentu, seseorang harus berusaha saling memberi dan menerima saran, pendapat, atau nasihat dari orang lain yang pada awalnya pasti akan terasa sulit.

Sikap dan perilaku ini akan terwujud bila pribadi seseorang telah mampu menekan ego pribadinya melalui pembiasaan dan pengasahan rasa empati melalui pendidikan akhlak. Selanjutnya, ia akan selalu terdorong untuk berbuat yang baik kepada orang lain. Dari Abu Syaibah bahwa Rasulullah saw. Bersabda : “Setiap perbuatan yang baik adalah sedekah” (HR Muslim) maka dengan demikian menghormati adalah perbuatan yang baik yang tergolong dalam kategori sedekah. Sehingga kita harus terus belajar saling menghargai.

 

Oleh: Mujahid, Waliasrama Insan Mandiri Cibubur Islamic Boarding School