Gerakan bersih-bersih bersama (geber) adalah kegiatan siswa insan mandiri cibubur yang membentuk beberapa kelompok kemudian bergerak melakukan pembersihan sampah yang berada disekitar asrama dan tempat tinggal warga.
Dalam keseharian banyak dijumpai kondisi suatu lingkungan tak luput dari sampah-sampah yang berserakan mengotori tempat tersebut, baik itu disekitar tempat tinggal maupun di tepian jalan yang menjadi tempat berlalu-lalang banyak manusia. Jika permasalahan sampah ini tidak diatasi dan dicari solusinya, akan menimbulkan masalah yang cukup besar dan dapat menghambat aktifitas sosial masyarakat, seperti banjir yang disebabkan oleh sumbatan sampah pada saluran air disekitar jalan.Untuk mengatasi masalah sampah ini, harus dimulai dari dalam diri individual manusianya dengan membangun kesadaran akan pengaruh besar yang ditimbulkan sampah terhadap kehidupan manusia. melihat masyarakat disekitar kita, sebagian masih membutuhkan arahan dan motivasi-motivasi dalam menyikapi sampah yang berada disekitar lingkungan mereka.
Apabila masyarakat secara bertahap mulai membangun kesadarannya untuk melihat kondisi lingkungan sekitar tempat tinggalnya ataupun tempat-tempat yang pernah dilaluinya tak luput dari sampah, seperti disebagian pasar ditemukanberbagai jenis sampah tercecer diatas permukaan yang berlumpur belum lagi sampah yang menumpuk berhari-hari dan menimbulkan bau tak sedap yang tentunya mengganggu kenyamanan, maka masalah seperti ini perlahan dapat diminimalisir yang efeknya dapat dilihat oleh masyarakat itu sendiri. dalam mengatasi masalah sampah ini, diperlukan adanya kerjasama antara elemen masyarakat dan pemerintah daerah setempat agar prosesnya dan alur penanganannya berjalan sistematis sehingga tahapan-tahapan yang dilalui dapat terkontrol dan
memudahkan pengelolaannya, seperti yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan yaitu mengerahkan truk sampah dan eskavator untuk membersihkan sampah dijalan Martadinata, Pamulang.
Selain masalah penanganan sampah yang ada di masyarakat, juga terjadi dalam sekala yang lebih besar lagi seperti impor sampah yang berasal dari negara maju diantaranya Amerika, Inggris, Australia dan Hongkong. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyebutkan lebih dari 400 kontainer yang diimpor ke Indonesia dan diekspor balik ke negara asalnya disusupi sampah diantaranya berupa bekas infus hingga
popok. Padahal, seharusnya kontainer berisi scrap plastik dan kertas yang diimpor untuk bahan baku industri, dan permasalahan ini sudah disampaikan kepada Menteri Luar Negeri, Indonesia jangan sampai jadi tempat sampah bagi negara maju.
Kepedulian terhadap sampah, tidak ada kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang. membuang sampah terlihat sepele, namun dampaknya terhadap lingkungan cukup besar.Berdasar penelitian yang diterbitkan Sekretariat konvensi tentang Keanekaragaman Hayati pada 2016, sampah di lautan telah membahayan lebih 800 spesies, 40% mamalia laut dan 44% adalah burung laut. Konferensi Laut PBB menyebutkan limbah plastik di lautan
membunuh 1 juta burung laut, 100 ribu mamalia laut, kura-kura laut dan ikan-ikan yang tak terhitung jumlahnya, tiap tahun. Akibat sampah lainnya adalah longsornya gunungan sampah di TPA Leuwigajah, Bandung. Dari peristiwa itu 157 jiwa melayang dan dua Kampus lenyap tergulung longsoran sampah tersebut. Gunungan sampah yang semula tampak baik-baik saja, goyah karena diguyur hujan deras semalam suntuk dan juga dipicu
gas metan dari dalam tumpukan sampah.
Sampah jika dilihat dari jenisnya, sebagian sulit diurai seperti sampah plastik. Jumlah produksi plastik global sejak 1950 hingga 2015 cenderung menunjukan peningkatan. Pada 1950 produksi sampah dunia ada di angka 2 juta ton per tahun. Sementara pada 2015 produksi sampah ada diangka 381 juta ton per tahun, angka ini meningkat lebih dari 190 kali lipat dengan rata-rata peningkatan sebesar 5,8 ton per tahun. Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Ocean Conservancy, mengungkap bahwa sampah yang paling banyak ditemukan di lautan adalah puntung rokok. Sejak mulai mengumpulkan sampah
pada 1986, telah mengumpulkan lebih dari 60 juta puntung rokok hanya dipantai sekitar Washington DC.Banyak perokok berasumsi penyaring rokok terbuat dari bahan yang bisa terbiodegradasi atau bisa diolah. Padahal filter rokok tersebut terbuat dari selulosa asetat ( jenis plastik yang membutuhkan sekitar satu dekade untuk bisa terurai).
Melihat kondisi semacam ini, sebagai lembaga pendidikan islam kami tergerak untuk membangun jiwa-jiwa sosial para siswa dimulai dengan langkah membuat program kegiatan yang menumbuhkan kepedulian siswa terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah mereka. seperti kegiatan pembersihan lingkungan bersama-sama, dalam sebuah program kegiatan seperti Geber (Gerakan Bersih-bersih bersama), dan pada kegiatan tersebut siswa-siswa antusias mengikuti dan mendukung berjalannya program tersebut.
Dalam kegiatan ini para siswa membentuk beberapa kelompok kemudian bergerak melakukan pembersihan sampah yang berada disekitar tempat tinggal warga, di pinggiran jalan hingga kerja bakti membersihkan Musholla-Musholla dengan arahan dari para pengurusnya.
Setelah kegiatan Gerakan bersih-bersih bersama (geber) usai kemudian kami memberikan alat kebersihan yang diperlukan, kemudian mendokumentasikan kegiatan tersebut sebagai pengingat bagi para siswa bahwa mereka pernah berkontribusi kepada masyarakat melalui Geber tersebut.
Kegiatan Gerakan bersih-bersih bersama (geber) memberi pesan betapa pentingnya membangun serta menumbuhkan kesadaran dan kepedulian siswa bermula dari individu hingga elemen masyarakat, kemudian saling bekerjasama satu sama lain, dan bukan hanya dalam hal pembersihan sampah saja melainkan juga agar lingkungan yang menjadi tempat tinggal dan beraktifitas
masyarakat terjaga kebersihan dan kerapihannya.