Resensi Buku How Learning Works pada Bab 3 yang ditulis oleh Susan Ambrose dan timnya berjudul “Students’ Motivation Determines, Directs, and Sustains What They Do to Learn.” Bab ini mengeksplorasi salah satu faktor fundamental dalam proses pembelajaran, yaitu motivasi siswa. Ambrose menyoroti bahwa motivasi bukan hanya sebagai pemicu untuk memulai aktivitas belajar, tetapi juga sebagai pengarah dan penentu seberapa efektif seseorang dalam belajar dan mempertahankan pengetahuannya.
Motivasi adalah salah satu elemen kunci dalam dunia pendidikan yang menentukan bagaimana siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Bab ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa motivasi tidak semata-mata muncul dari dalam diri siswa, melainkan bisa dipengaruhi dan didorong oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Melalui pendekatan yang komprehensif, Ambrose memberikan panduan praktis bagi pendidik untuk menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendukung dan membentuk motivasi positif.
Teori Motivasi dalam Pembelajaran
Pada bagian pertama bab ini, Ambrose menjelaskan beberapa teori motivasi, dengan fokus utama pada expectancy-value theory (teori ekspektansi-nilai). Menurut teori ini, siswa akan termotivasi untuk belajar jika mereka percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk berhasil (ekspektansi) dan bahwa hasil pembelajaran memiliki nilai yang penting bagi mereka (nilai).
Ambrose menegaskan pentingnya bagi para pengajar untuk menciptakan lingkungan kelas yang mendukung dua komponen utama ini. Misalnya, pengajar harus merancang aktivitas belajar yang memberikan siswa rasa pencapaian dan kompetensi, serta menjelaskan secara jelas relevansi materi yang diajarkan dengan kehidupan atau tujuan pribadi siswa. Ketika siswa merasa bahwa mereka bisa berhasil dan bahwa apa yang mereka pelajari bermanfaat, motivasi untuk belajar akan meningkat secara signifikan.
Faktor Internal dan Eksternal dalam Motivasi
Motivasi siswa tidak hanya bergantung pada faktor-faktor internal, seperti minat pribadi dan kepercayaan diri, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti lingkungan belajar, penghargaan, atau bahkan hukuman. Bab ini menjelaskan bahwa pengajar memiliki peran penting dalam membentuk faktor eksternal tersebut.
Ambrose memberikan contoh bagaimana desain pembelajaran, relevansi materi, dan umpan balik yang diberikan oleh pengajar dapat secara signifikan mempengaruhi motivasi siswa. Misalnya, pengajar dapat membuat aktivitas yang relevan dengan minat atau aspirasi siswa, atau memberikan tantangan yang menantang namun masih dalam jangkauan kemampuan mereka. Dengan cara ini, siswa lebih terdorong untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
Selain itu, Ambrose menggarisbawahi pentingnya umpan balik yang spesifik dan konstruktif. Umpan balik yang fokus pada upaya dan perbaikan, bukan hanya hasil akhir, dapat membantu siswa mengembangkan rasa kepercayaan diri dan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi yang dipelajari.
Pengaruh Tujuan Pembelajaran (Goal Orientations)
Dalam bagian selanjutnya, Ambrose membahas dua jenis orientasi tujuan dalam pembelajaran, yaitu orientasi penguasaan (mastery) dan orientasi kinerja (performance). Siswa dengan orientasi penguasaan cenderung fokus pada pemahaman dan pengembangan keterampilan secara mendalam. Mereka lebih tertarik pada proses belajar itu sendiri dan melihat kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar. Sebaliknya, siswa dengan orientasi kinerja lebih berfokus pada bagaimana mereka dinilai oleh orang lain dan cenderung takut melakukan kesalahan karena khawatir akan mempengaruhi persepsi orang terhadap kemampuan mereka.
Ambrose menyarankan bahwa untuk pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan, pengajar perlu mendukung orientasi tujuan penguasaan. Salah satu cara yang diusulkan adalah dengan menciptakan lingkungan kelas yang aman bagi siswa untuk melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut tanpa rasa takut akan konsekuensi negatif.
Strategi Praktis untuk Meningkatkan Motivasi
Bab ini juga memberikan beberapa strategi praktis bagi pengajar untuk meningkatkan motivasi siswa. Salah satunya adalah dengan membuat materi pelajaran yang relevan dan menarik bagi siswa. Relevansi menjadi kunci utama dalam memicu ketertarikan siswa terhadap materi yang diajarkan. Pengajar juga dianjurkan untuk menyesuaikan tantangan akademis dengan tingkat kemampuan siswa, sehingga mereka tetap merasa tertantang tanpa merasa kewalahan.
Selain itu, Ambrose menekankan pentingnya umpan balik yang tepat waktu, spesifik, dan membangun. Umpan balik semacam ini membantu siswa memahami area yang perlu diperbaiki dan memberikan panduan yang jelas untuk kemajuan mereka.
Kesimpulan Resensi Buku How Learning Works Bab 3
Bab 3 dari buku How Learning Works menawarkan panduan yang mendalam dan praktis bagi para pendidik dalam memfasilitasi motivasi siswa di kelas. Melalui pemahaman tentang teori motivasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta strategi untuk mendorong orientasi tujuan penguasaan, para pengajar dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Ambrose menekankan bahwa motivasi bukan hanya faktor bawaan dari siswa, tetapi juga sesuatu yang dapat dipengaruhi oleh desain pembelajaran yang tepat. Dengan pemahaman ini, para pendidik dapat membantu siswa mencapai potensi penuh mereka dalam belajar.
Oleh: Nurlingga Sasmita (Guru Bahasa Inggris SMA IT Insan Mandiri Cibubur)
Pingback: Resensi Buku "Gentle Discipline" Karya Sarah Ockwell-Smith: Pembelajaran tentang Pendekatan dan Lingkungan Positif di Kelas - Insan Mandiri Cibubur
Pingback: Resensi Buku How Learning Works Bab 3 oleh Susan Ambrose: “Motivasi Siswa Menentukan, Mengarahkan, dan Mempertahankan Apa yang Mereka Lakukan untuk Belajar” - Berita Dua Indonesia